20 April 2011

Level One: The Pioneer


Saat pertama kali membaca berita tentang Level One di halaman depan rubrik Lifestyle koran langganan saya waktu itu, saya TERKEJUT sekaligus SENANG! Beneren nih ?! Sedikit tidak percaya, tapi akhirnya percaya juga bahwa ternyata ada juga pihak yang menyadari kekuatan industri kreatif, terutama industri mode dalam negeri yang kembali dibangkitkan oleh para perancang muda yang banyak menyuguhkan desain siap-pakai untuk kalangan muda. Lalu mewujudkannya dengan membuat sebuah area khusus seluas 2.700 m² bagi mereka, di dalam sebuah mall ternama pula. 

Wah, rasanya waktu itu saya ingin langsung meluncur ke Grand Indonesia demi melihat Level One. Di pikiran saya, terbayang deretan toko-toko dengan nama label terpampang besar di bagian depan dan berisi pakaian-pakaian hasil karya anak negeri. Inilah mungkin titik awal kebangkitan dunia mode Indonesia yang bisa menggusur era mode Indonesia yang berorientasi pada label luar negeri.

Sudah menjadi pemandangan biasa kalau kita berkeliling di mall, lalu melihat deretan gerai mode berlabel luar negeri di hampir seluruh pelosok mall. Pertama-tama saya memang berdecak kagum dan tidak bisa berhenti menatap gerai demi gerai, rasanya saya sedang berjalan-jalan di luar negeri, bukan di Indonesia. Namun lama-lama saya bosan juga. Bosan melihat barang-barang asing itu mempengaruhi cara berpakaian orang Indonesia yang sama sekali tidak menunjukkan jiwa bangsanya sendiri. Bosan dengan desain-desain ala luar negeri yang mengalami musim salju , lalu dipakai oleh orang kita yang sudah jelas-jelas tinggal di negara tropis. Belum lagi, di banyak majalah dengan mudah saya temukan foto-foto para sosialita memakai barang-barang label asing dengan logo-logo besar yang menarik perhatian mata, bahkan tak tanggung-tanggung, dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sebelum para perancang muda ini bermunculan, dunia mode Indonesia terasa jauh dari kehidupan nyata sehari-hari, seperti berada di awang-awang, sulit dijangkau. Kita disuguhkan dengan desain-desain baju kelas tinggi yang identik dengan ibu-ibu dan bapak-bapak pejabat atau manajer yang menghadiri rapat, acara pernikahan, atau acara formal lainnya. Alhasil kalangan muda enggan mengekspresikan diri dengan busana-busana tingkat tinggi itu yang memberi kesan tua dan kuno.

Seiring dengan berkembangnya jaman, desainer muda Indonesia pun semakin banyak bermunculan dengan desain-desain atraktif mereka. Sayangnya, koleksi mereka terkadang masih sulit didapat karena lokasi penjualan yang terkadang tidak berada di tempat ramai, seperti mall, atau di toko-toko yang kurang dikenal masyarakat umum. Apalagi jika desainer masih menggunakan cara transaksi online yang dapat mengurangi penilaian masyarakat terhadap suatu produk secara keseluruhan. Tampaknya masyarakat Indonesia masih lebih senang dengan cara transaksi konservatif, yaitu memanjakan mata dengan melihat baju secara langsung di mana mereka bisa memperhatikan desain baju dengan lebih detail, menyentuh dan merasakan jenis dan tekstur bahan, hingga mencobanya di kamar pas, daripada memanjakan mata di depan layar komputer.

Saat saya menelusuri area Level One, muncul perasaan yang tidak biasa. Bukan sekedar perasaan senang dan bersemangat yang sama ketika memasuki gerai mode asing. Namun lebih dari itu, perasaan bangga bahwa saya sedang melihat langsung berbagai koleksi hasil rancangan desainer fesyen Indonesia yang sudah dipasarkan ke khalayak luas. Melihat nama perancang favorit di salah satu hang tag saja sudah membuat saya senang bukan main. Apalagi melihat deretan baju rancangannya yang menarik saya untuk mencobanya, bahkan menggoda saya untuk membelinya, membuat saya semakin menyadari betapa besar potensi industri mode Indonesia.

Level One adalah pelopor bagi kebangkitan industri mode Indonesia, terutama industri mode siap-pakai. Kini masyarakat sudah bisa mengakses mode Indonesia dengan lebih mudah. Bukan lagi dunia mode yang berada di awang-awang, tapi dunia mode yang sudah membumi. Level One memilki tempat eksklusif di hati para pecinta mode seiring dengan keberhasilannya membangun hubungan yang lebih dekat antara mode Indonesia dan masyarakat. Kemampuan Level One menyatukan berbagai label Indonesia dalam suatu area yang terkonsep apik sehingga memberikan nuansa dan nafas baru yang mungkin selama ini didambakan masyarakat, merupakan daya tarik yang kuat bagi masyarakat. 

Bukankah di jaman sekarang, masyarakat selalu mencari cara yang paling efektif dan efisien? Dengan adanya Level One, masyarakat bisa menikmati kreatifitas para perancang mode Indonesia dalam satu kali jalan. Pikiran dan hati benar-benar tertuju pada desain-desain para perancang Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing saat menelusuri area Level One. Ini berarti, Level One tidak hanya sekedar memenuhi keinginan masyarakat, tapi juga kebutuhan masyarakat.

Level One adalah pelopor kebangkitan mode Indonesia dan lebih dari itu, semoga Level One dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi kemajuan mode Indonesia di kancah internasional. Mari jadikan mode Indonesia tuan rumah di negeri sendiri!