31 August 2015

Main ke Gili Trawangan

Berawal dari melihat foto-foto di media sosial dan majalah tentang Gili Trawangan yang menggiurkan, akhirnya saya kesampaian juga liburan di sana. Gugusan pulau Gili terdiri Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Gili Trawangan yang juga merupakan pulau terbesar dibandingkan dua pulau lainnya menjadi pilihan kami.

Perjalanan dimulai dengan terbang dari Jakarta ke Denpasar. Setelah menginap satu malam di daerah Kuta - Sunset Road, esoknya kami menuju Pelabuhan Sanur dengan mobil jemputan dari Marina Srikandi Fast Boat selama 2 jam. Sesampainya di sana, kami melakukan registrasi ulang, lalu diarahkan untuk naik ke fast boat berkapasitas 100 orang di bagian dalam dan 20 orang di bagian atap. Perjalanan dari Sanur ke Gili Trawangan ditempuh selama kurang lebih 2,5 jam.

Gili Trawangan disebut-sebut sebagai 'kampung bule', saking banyaknya wisatawan asing yang berseliweran. Pulau ini juga eco-friendly karena sama sekali tidak ada kendaraan bermotor, jadi udara di sana bersih, juga bebas polusi suara kendaraan. Transportasi utama di sana menggunakan delman dan sepeda. Di sana tidak ada polisi atau aparat keamanan, penduduk di sana saling menjaga ketertiban dan keamanan secara mandiri. 

Berdasarkan informasi dari brosur yang saya baca, jika ada cekcok antar penduduk, maka diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan musyawarah, wah berarti nggak ada tuh yang namanya berantem dan makian. Hukum yang berlaku di Gili adalah hukum adat. Masih berdasarkan informasi dari brosur, misalkan ada orang yang ketahuan mencuri, hukumannya adalah orang tersebut diarak keliling pulau sebanyak tiga kali sambil bugil. Wiiiiiiiiih serem bok.

Pulau ini benar-benar pulau untuk liburan bagi wisatawan. Tidak ada perkantoran, tidak ada sekolah, tidak ada pasar. Kegiatan ekonomi di sana semuanya berkaitan dengan wisata, ya usaha penginapan, tempat makan, dan menjual cinderamata. Semua pasokan makanan dan material pembangunan dibawa dengan kapal dari pusat kota di Pulau Lombok yang bisa dicapai dengan fast boat atau perahu motor selama 30 menit.

Di Gili Trawangan hanya ada satu jalan utama, yaitu jalan sepanjang pinggir pantai. Sejauh mata memandang, kita bisa melihat laut dengan air yang jernih berwarna biru - tosca. Di sepanjang jalan tersebut, terdapat deretan penginapan dan tempat makan. Sebenarnya tidak banyak kegiatan liburan yang bisa dilakukan di pulau ini. Satu-satunya kegiatan berarti yang bisa dilakukan adalah snorkeling atau diving, selebihnya ya sekedar duduk-duduk santai di pinggir pantai, naik sepeda mengelilingi pulau, dan wisata kuliner.

Gili Trawangan tampaknya memang surga bagi para pecinta pantai. Pemandangan laut yang jernih dan pantai berpasir putih sangat menyegarkan mata. Sekedar duduk santai di bawah pohon dan main air di pinggir pantai seharian pun sudah cukup menyenangkan.

Ada satu lokasi menarik di Gili Trawangan, yaitu ayunan di tengah laut yang terbuat dari kayu. Lokasinya tepat di seberang Hotel Aston. Kayaknya sih ayunan itu adalah properti milik Aston, tapi pengunjung boleh masuk ke area pantai Aston dan naik ke ayunan itu. Lokasi Aston lumayan jauh dari pusat keramaian sekitar pelabuhan Gili, jadi lebih enak menyewa sepeda untuk ke sana.





27 October 2014

Main ke Bangkok

Hello! Kali ini saya kesampaian jalan-jalan ke Bangkok, Thailand. Bersama 4 orang teman seperjalanan lainnya, kami berkeliling Bangkok selama 4 hari. Kami hanya berkeliling Bangkok, jadi seperti city tour, tidak ke daerah wisata pantai di Phuket atau Pattaya.

Secara umum kota Bangkok mirip dengan Jakarta dari segi tata kota dan suasana. Satu hal yang terlihat jelas berbeda adalah Bangkok memiliki sistem transportasi massal MRT (Metropolitan Rapid Transit) yang berjalan dengan baik. Kondisi setiap stasiun rapih, bersih, dan nyaman, serta jeda waktu kedatangan kereta yang tidak terlalu lama. Dari segi ketertiban lalu lintas, masih ada kesemerawutan kendaraan dan pejalan kaki yang hilir mudik di beberapa tempat, seperti di daerah pusat perbelanjaan, tapi masih dalam level yang wajar. 

Tampilan & wajah warga Bangkok juga mirip dengan warga Jakarta atau Indonesia secara umum. Ya semacam muka-muka Asia, ada yang tampangnya Melayu, ada yang tampangnya campuran Melayu-Chinese, ada juga yang (kayaknya) campuran Melayu-Eropa yang menghasilkan wajah yang rupawan, nyaris sempurna. Sebagian besar perempuan & pria gaul di Bangkok yang saya lihat memiliki badan tinggi & langsing seperti model dengan wajah seperti campuran Asia-Eropa. Para waria (wanita-pria) atau ladyboy di sana yang katanya terkenal cantik-cantik itu ternyata memang benar begitu. Mereka nggak kalah cantik dengan para perempuan asli di sana. Apalagi waktu itu sedang berlangsung event Elle Fashion Week di Central World, jadilah para perempuan, pria, dan waria kece Bangkok berseliweran di sana. Kayaknya orang-orang Thailand punya kombinasi ras yang paling oke se-ASEAN, deh. Haahaa!

Untuk urusan jajanan, sama halnya dengan di Jakarta, kita bisa menemukan berbagai jajanan pinggir jalan dengan mudah dengan harga terjangkau. Jajanan yang paling sering ditemui adalah berbagai jenis sate babi dan seafood dengan bumbu berupa cairan pedas. Selain itu ada juga menu makanan pinggir jalan yang umum seperti ayam goreng ala KFC, semacam nasi rames ala Bangkok, dan berbagai olahan seafood. Ada juga mango sticky rice alias ketan dengan saos yang rasanya agak manis (nggak tau namanya apa) yang disajikan dengan potongan buah mangga segar. Lalu ada coconut ice cream, yaitu ice cream vanilla yang disajikan dalam batok kelapa berukuran kecil, ditambah dengan berbagai topping seperti buah lychee, kacang merah, jelly, dan sebagainya. 

Thailand juga dikenal sebagai kota mode. Maka dari itu tur keliling mall wajib hukumnya. Ada 4 mall besar yang lokasinya berdekatan, yaitu Central World, Siam Paragon, Siam Center, dan  Siam Discovery. Central World, Siam Paragon, dan Siam Discovery adalah mall elite dengan toko-toko branded, sedangkan Siam Center lebih bernuansa anak muda dan urban dengan desain interior yang lebih atraktif. Oya kalo di Jakarta ada The Goods Dept, di Bangkok ada juga curated market semacam itu bernama Next to Normal dengan beberapa brand lokal dan brand luar yang belum terlalu komersial. 

Sering melihat baju-baju import Thailand yang biasanya dipromosikan sista-sista di Instagram? Nah, Platinum Fashion Mall adalah gudangnya baju-baju kece. Semua barang yang biasanya saya lihat di layar Instagram, kini langsung bisa terlihat di depan mata semua. Ya kira-kira Platinum seperti ITC Mangga Dua, tapi menurut saya barang-barang di Platinum lebih bagus dan beragam. Kalau benar-benar jeli memilih, kita bisa menemukan beberapa baju dengan desain unik dan tidak pasaran. Satu lagi tempat belanja yang tak boleh dilewatkan adalah Chatuchak Weekend Market (hanya buka di hari Sabtu & Minggu). Area Chatuchak Market sangat luas dan terbagi dalam beberapa section. Sebenarnya terdapat plang-plang yang menunjukka section khusus baju, souvenir, perabotan rumah tangga, atau buku, namun pada kenyataannya semua kios bercampur menjadi satu. Suasana dan letak kios-kios di Chatuchak seperti di pasar tradisional. Di sini kita bisa menemukan kios-kios yang menjual souvenir khas Bangkok untuk oleh-oleh seperti gantungan kunci, tempelan kulkas, tas-tas tradisional khas Thailand, kaos-kaos 'I Love Bangkok', dan pashmina Thai silk.

Nggak afdol rasanya kalau belum mengunjungi pagoda atau candi (wat) Buddha di Bangkok. Pagoda yang paling terkenal adalah Wat Arun yang terletak di tepi Sungai Chao Phraya. Kita bisa sampai ke tingkatan yang paling tinggi dengan menaiki tangga yang curam. Sebenarnya tidak ada bagian dalam dari Wat Arun, jadi kita hanya berjalan mengelilingi tiap tingkatan pagoda ini. Selanjutnya adalah The Grand Palace, yaitu area istana tempat tinggal Raja Siam pada tahun 1782-1925. The Grand Palace terdiri dari beberapa bangunan istana, ada yang dindingnya berlapis emas, ada juga yang penuh dengan oranamen warna-warni. Terakhir, ada Wat Pho atau Sleeping Buddha, patung raksasa dari emas berbentuk Buddha yang sedang tiduran miring. 

Foto bareng dulu ahhh
Digoyang, Mang...
Om Brad Pitt & Tante Angelina Jolie
Halo Katy Perry!
Mango sticky rice alias ketan - mangga di Chatuchak Market
Es krim kelapa di Chatuchak Market

The Grand Palace

The Grand Palace

The Grand Palace

The Grand Palace

The Grand Palace

The Grand Palace

Wat Arun

Wat Arun

Wat Pho (Sleeping Buddha)

Foto bareng ahhh
Orang Thailand jadi-jadian
Loncat heboh di Asiatique

03 September 2014

Main ke Solo

Memang tak banyak objek wisata yang bisa dikunjungi di kota kecil ini. Wisata utama ya tentu saja ke keraton Solo, selebihnya wisata kuliner dan nikmati saja kehidupan sehari-hari warga Solo. Kota Solo merupakan kota yang sangat tenang, tidak hiruk-pikuk, tanpa kesemerawutan lalu lintas yang berlebihan. 

Di Solo, ke mana-mana terasa dekat dan mudah, tidak ada macet. Kalaupun macet, hanya pada jam pergi dan pulang kantor, itu pun macetnya hanya sebentar. Tiga hari berlibur di Solo, saya sudah lumayan hafal jalan-jalan utama di sana. Walaupun termasuk kota kecil, tapi komunitas anak gaul kreatif dan tempat nongkrong gaul di pinggir jalan banyak ditemui di sana.

Secara keseluruhan, harga makanan atau jajanan di Solo sangat murah, bahkan untuk jajanan di tempat nongkrong anak gaul (jika dibandingkan dengan di Jakarta). Makanya selama tiga hari di sana, dengan jadwal wisata kuliner yang padat, tidak membuat dompet saya seperti kerampokan haaahaa. Perut kenyang (banget!), hati pun senang :D

HIK (Hidangan Istimewa Kampung) adalah sebutan untuk warung angkringan di pinggir jalan yang banyak dikunjungi. Daya tarik utamanya ya tentu saja karena harganya yang super terjangkau. Ada juga juga tempat nongkrong asik di sana, namanya Tiga Tjeret dan Mom Milk (ada juga di Benton Junction Lippo Karawaci).

Tiga Tjeret bisa dibilang sebagai café dengan rasa kaki lima. When 'wedangan' meets urban, begitu tagline-nyaMengusung konsep interior daur ulang, tempat ini terlihat kece dan kreatif. Ada tudung lampu gantung yang terbuat dari botol plastik, kaki meja dari mesin jahit, dan tembok-tembok yang penuh dengan mural warna-warni. Makanan di sini ya khas kaki lima banget atau HIK. Ada nasi ikan teri dalam porsi mini yang dibungkus dengan daun pisang, berbagai gorengan, roti dan pisang owol (bakar), serta minuman semacam jahe, wedang, dan sebagainya. Sayangnya, menurut saya, rasa makanan di sini kurang enak. Kadang-kadang gemes deh kalo nemu tempat makan kayak gini. Tempatnya udah bagus, suasananya mendukung banget untuk makan banyak, ada music performance pula, tapi rasa makanannya enggak enak. Ah jadi gatot deh -__-

Ada juga Mom Milk yang merupakan bisnis mahasiwi UNS Sebelas Maret Solo. Mom Milk berlokasi di sebuah rumah tua berwarna putih dengan beberapa bagian tembok penuh mural di bagian dalam bernuansa hitam, merah, dan putih. Nah kalau di sini, tempatnya kece, rasa makanan dan minumannya juga enak. Sesuai dengan namanya, menu andalan di sini ya tentu saja susu dengan rasa original atau rasa lainnya seperti green tea, coklat, pisang, kopi, vanilla, mocca, caramel, dan lain-lain. Untuk susu ukuran regular harganya Rp 9.000 dan ukuran besar (king) harganya Rp 15.000. Menu makanan yang disediakan di sini berupa makanan ringan seperti kentang goreng, pangsit goreng mini, kroket, otak-otak, risoles, serta makanan berat seperti spaghetti, steak, paket sosis, dan sebagainya. Semuanya dengan harga yang terjangkau! :D

Café Tiga Tjeret
Jl. Ronggowarsito no. 97, Ngarsopuro, Solo
@CaféTigaTjeret

Mom Milk Solo
Jl. Mawar No. 6 (Hook Jl. Arumdalu 1 & Jl. Mangkubumen Kulon), Surakarta, Solo
@MOMMILK_SOLO

Tiga Tjeret dengan payung bergelantungan

Tiga Tjeret

Tiga Tjeret

Rumah tua putih Mom Milk

Ini dia Mom Milk!

Mom Milk

Mom Milk

Buku menu Mom Milk yang kece

Menu makanan ringan Mom Milk

Berbagai menu susu Mom Milk

Green tea milk regular

'Jele' silky pudding dari Solo di De Park Mal

07 May 2014

Bosen nggak, sih?



Bosen nggak sih, denger lagu barat yang itu-itu aja di radio atau TV? Apalagi ada satu stasiun radio yang seakan nggak punya stock lagu lain karena yang diputer itu lagi, itu lagi, sepanjang hari. Haahaa. Sebut aja beberapa penyanyi yang lagunya jadi andalan radio & TV. Ada Katy Perry, Rihanna, Beyonce, Ellie Goulding, Avicii, Justin Timberlake, One Direction, Taylor Swift. Ya nggak salah sih. Lagu mereka memang bagus & sangat ear-catching

Tapi coba deh, sekali-sekali kasih terapi ke telinga sendiri untuk dengerin lagu dengan aliran musik yang nggak terlalu komersil. Beberapa emang sangat out-of-the-box atau bisa dibilang anehBiasanya begini respon awalnya, "Lagu apaan sih, ini? Nggak jelas." Tapi begitu denger satu lagu dan semakin didenger berulang kali, jadi makin penasaran untuk dengerin lagu lainnya. Seakan para penyanyi itu punya dunia sendiri dan menyampaikan pesan yang nggak pasaran.

Coba simak beberapa nama berikut ini. Lorde, Lana Del Rey, Lykke Li, Fever Ray, Hurts, Tove Lo, HAIM, Rhye, Jessie Ware, M.I.A, Florence & The MachineAzealia Banks, Iggy Azalea. Beberapa dari mereka memang ada yang sudah terkenal sekarang, seperti Lorde, Lana Del Rey, dan Florence Welch, yang sudah wara-wiri dan jadi cover story beberapa majalah fashion. Meskipun begitu, sampai saat ini tampaknya mereka masih tetap menghadirkan musik yang unik. Setidaknya sampai sekarang.

Lorde memang jadi fenomena di dunia musik saat ini. Pesan yang disampaikan dalam setiap lagunya sangat bertentangan dengan dunia Hollywood yang erat dengan kehidupan glamour dan materialistis. Buat Lorde itu semua itu nggak penting. And we'll never be royals... Secara keseluruhan, lagu-lagunya dalam album Pure Heroine terdengar sangat tenang (yang katanya terpengaruh oleh suasana tempat tinggal Lorde di New Zealand yang sangat tenang). Orang yang terbiasa mendengar lagu 'ajojing hura-hura' mungkin bisa bosan setengah mati mendengar lagu-lagu Lorde. Selain itu, Lorde juga punya gaya panggung yang unik. Dengan goyang khas-nya yang menghentak (seperti gaya orang mabuk, tapi mabuk yang keren), terutama saat menyanyikan lagu Team. Tak lupa sentuhan gothic lewat baju panggungnya yang nyaris selalu berwarna hitam, rambut megarnya, dan lipstick gelap. 

Tak jauh dari aliran musik Lorde, ada Lana Del Rey yang kata seorang teman, lagunya seperti lagu orang mati. Ya, ada benarnya juga sih. Lagu-lagunya tentang kesedihan dan keputusasaan, mungkin nyaris mau bunuh diri. Coba dengar lagu Young and Beautiful yang jadi soundtrack film The Great Gatsby. Sekalian denger lagunya sambil tonton filmnya, pas banget sama suasana dan adegan di film itu. Mengharukan dramatis gitu lah kira-kira. Coba dengar juga beberapa versi remix-nya, lumayan enak didengar dan nggak terlalu seperti lagu orang mati.

Ada Lykke Li, Fever Ray, Hurts yang bisa dibilang satu tim. Meskipun tetap ada sentuhan 'aneh' dalam musik mereka, tapi ada beberapa bagian yang 'menghentak', jadi ya nggak terlalu membosankan lah. Lagu I Follow Rivers (Lykke Li), When I Grow Up (Fever Ray), dan Wonderful Life (Hurts) adalah favorit gue.

Nah, untuk lagu yang agak nge-beat, ada Tove Lo dan HAIM. Tove Lo mencampurkan pop dan rock, sedangkan kakak beradik HAIM mencampurkan beberapa jenis musik, disebut sebagai nu-folk-meets-nineties-R&B. 

Pernah denger lagu-lagu tenang yang biasanya diputer di kafe? Lagu-lagu Rhye dan Jessie Ware bisa jadi pilihan sambil duduk-duduk santai.

Kalo cari lagu heboh untuk joget, ada M.I.A, si empunya musik yang sangat 'kaya', menggabungkan musik elektronik, rapdance, hip hop, dan elemen musik tradisional India. Pokoknya lagu-lagunya seru banget deh! Favorit gue itu lagu Bamboo Banga, Paper Planes, dan Bad Girls. Kalo Florence & The Machine punya sentuhan magis dalam lagu-lagunya. Katanya dia mau supaya orang yang dengerin lagunya seakan masuk ke dalam lautan. Jadi antara menikmati ketenangan laut yang dalam & agak seram, tapi seru. Lagunya dinamis banget. Coba aja dengerin Spectrum, Cosmic Love, Dog Days Are Over, Shake It Out.

Kalo Azealia Banks dan Iggy Azalea selain punya kemiripan nama, mereka juga punya kemiripan dalam hal musik yang sebenernya nggak terlalu gue mengerti. Mungkin karena mereka sangat nge-rap. Haahaa. Tapi yang gue suka dari Azealia Banks adalah video clip-nya yang sangaaaaaaat imajinatif, terutama Yung Rapunxel. Sedangkan Iggy Azalea selalu tampil dengan gaya seru penuh warna di video clip-nya.

Selamat mendengarkan ;)

29 April 2014

Fashion Heaven

Dear, fashion

Halo, apa kabar? Coba kutebak. Tampaknya kamu sedang sibuk luar biasa saat ini. Bagaimana tidak, kamu begitu mewabah di mana-mana. Kamu begitu populer. Begitu terkenal. Dibicarakan banyak orang. Nyaris tak ada orang yang tak mengenalmu. Banyak orang rela mengorbankan apapun demi dekat denganmu. Aku hanya ingin mengutarakan beberapa hal tentangmu melalui surat ini.

Kamu tampil dengan seribu pesonamu di mana-mana. Kamu merajalela dan menulari banyak orang. Di mall-mall, kamu hampir tak pernah absen hadir dengan window display yang sanggup menghentikan langkah siapapun yang melewatinya. Di dunia maya, kamu begitu eksis di Instagram dengan sista-sista yang seakan tak pernah lelah menawarkan dirimu. Di majalah-majalah, kamu selalu dinanti para pembaca yang tak ingin ketinggalan koleksi terbaru dirimu. Di TV, banyak artis yang tampil sempurna berkat dirimu. Di lingkungan sosial, orang-orang berebut untuk dapat kursi paling depan di fashion show, melihat para model yang tinggi menjulang berjalan di atas runway dibalut dengan dirimu yang mengundang decak kagum.

Bahkan banyak orang yang rela mengantri berjam-jam demi menjadi yang pertama mendapatkan dirimu. Banyak orang yang rela merogoh dalam isi dompetnya demi mendapatkan dirimu yang limited edition. Pokoknya kamu itu membuat gila banyak orang. Tak hanya para wanita, para pria pun tak luput dari sihirmu.

Sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang terkena sihir ajaibmu, aku kira apa yang dikatakan stylist ternama Rachel Zoe tentang dirimu ada benarnya, “Style is a way of saying who you are without having to speak.” Kamu adalah apa yang kamu pakai. Tanpa perlu bicara banyak, kamu bisa mewakili gaya dan kepribadian seseorang. Benar, kan?

Seseorang yang memakai loose shirt, ripped jeans, dan sneakers bisa dilihat sebagai orang yang easy going. Seseorang yang memakai kemeja putih dipadu dengan blazer berwarna peach, kalung sederhana, midi skirt hitam, dan stiletto bisa dilihat sebagai pekerja profesional yang fashionable. Atau seseorang yang suka memakai pakaian penuh warna dan bermotif, bisa dilihat sebagai orang yang cheerful. Penilaian itu memang tidak sepenuhnya benar, tapi kira-kira begitulah orang lain memandang seseorang tanpa harus ngobrol terlebih dahulu. 

Sesungguhnya kamu adalah teman yang menyenangkan. Kamu adalah wadah untuk berkespresi. Kamu membuat hidup lebih berwarna. Kamu adalah penyemangat hidup.

Kamu tahu ada sebuah tempat di Jakarta yang menghadirkan dirimu secara lengkap dan menarik? Grand Indonesia Shopping Town! That place is my truly fashion heaven. Bagai berada di fashion heaven seluas 70 hektar dengan kehadiranmu di berbagai sudut. Aku bisa melampiaskan rindu padamu sepuasnya di sana.

Oya, kamu juga harus tahu ada satu toko yang di mana aku bisa menemukanmu dalam berbagai versi yang keren. Namanya Forever 21. Grand Indonesia sepertinya mengerti sekali kalau para penggemarmu di Jakarta membutuhkan Forever 21 untuk melepas rindu denganmu. Dengan area 2 lantai yang luas, tempat itu menjadi favoritku. Aku bisa kelimpungan mengitari berbagai rak yang penuh akan dirimu secara lengkap di toko itu. Kemeja, kaos, jeans, outerwear, sepatu, tas, aksesoris. Semuanya begitu menggiurkan!

Berbagai versi dirimu seperti memanggil-manggil namaku selama aku mengitari seluruh sisi toko. Forever 21 memudahkanku untuk memilih fashion outfits sesuai dengan mood dan gaya karena barang-barang di sana ditempatkan sesuai dengan tema tertentu. Ingin bergaya minimalis, rock chic, bohemian, klasik, atau vintage, semuanya ada di sana. Memadu-madankan berbagai barang di sana terasa begitu mudah dan menyenangkan.

Oya, jadi teringat sesuatu. Bicara tentang mood dan gaya, mungkin kalimat Yohji Yamamoto yang satu ini agak menyakitkan buatmu, “In the world right now, fashion is shit. Let me talk like an old man. Young people, be careful. Beautiful things are disappearing every day. Be careful.… You don’t need to be [shopping at fast-fashion stores], especially young people. They are beautiful naturally, because they are young. So they should even wear simple jeans and a T-shirt. It’s enough. Don’t be too much fashionable.… The brand advertising is making you crazy. You don’t need to be too sexy. You are sexy enough.” Haahaa. It’s just for laugh. Jangan sakit hati ya. Tapi perkataannya ada benarnya juga.

Sebagai penganut less is more, aku biasanya langsung tertarik dengan koleksi pakaian minimalis berwarna hitam di Forever 21. Hmmm beberapa orang bilang itu membosankan, sih. Tapi I just feel so good in black. Dengan sedikit sentuhan warna pastel, cukup sudah.

Terimakasih telah membuat hidup lebih meriah. Sukses terus untuk dirimu dan semoga terus dicintai sepanjang masa.



XOXO,
Fanie Octora

21 October 2013

(Sok) Anak Pecinta Alam

Setelah menjelajah area pantai sekitar delapan bulan lalu, kini saya mencoba menjelajahi gunung. Nggak usah gunung yang ekstrim ala anak pecinta alam sesungguhnya, cukup yang sedang-sedang saja. Pokoknya bisa merasakan sendiri rasanya menanjak gunung dengan udara dingin pegunungan. Akhirnya saya menggabungkan diri dengan paket tur ala backpacker bernama Jelajah Pulau Indonesia dengan tujuan Gunung Bromo di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Agenda utama tur ini adalah sebagai berikut:
  1. Melihat matahari terbit.
  2. Berkunjung ke daerah gurun pasir, disebut juga savana, yang katanya ada pasir berbisik.
  3. Menaiki ratusan anak tangga untuk sampai di puncak gunung yang ada kawah-nya.
  4. Mengunjungi bukit Teletubbies.
Sekitar jam tiga pagi, rombongan bersiap untuk memulai perjalanan. Dengan jaket tebal, tambahan shawl untuk menghangatkan leher, sarung tangan, kaos kaki, dan topi, kami siap menghadapi udara dingin. Kami menaiki mobil jeep yang sudah disediakan. Jeep ini bisa menampung enam orang, dua orang di kursi depan dan empat orang di kursi belakang, ditambah dengan seorang sopir. Saya duduk di kursi belakang, tepat di belakang sopir. Kami pun berangkat melebur dengan jeep-jeep lainnya yang berjalan berbaris mengikuti jalan yang berkelok dan menanjak, terkadang dengan tanjakan curam dan belokan tajam. Kata anggota rombongan yang duduk di kursi depan, dia berasa serem banget ngeliat jalanan di depannya yang berkelok-kelok tajam itu, apalagi kanan-kiri jalan itu jurang.

Sekitar jam setengah lima, kami sampai di puncak dan bisa melihat matahari terbit. Setelah itu kami kembali menaiki jeep untuk turun menuju padang pasir. Begitu jeep menyusuri padang pasir, saya langsung teringat iklan-iklan rokok dengan mobil-mobil jeep yang membelah padang pasir sampai pasirnya berterbangan dramatis dengan slow motion. Ternyata beginilah padang pasir yang selama ini saya lihat di TV itu. Oya, saya juga teringat dengan salah satu scene di video klip Agnes Monica "Godai Aku Lagi" saat dia dan para penarinya lagi nge-dance di tengah padang pasir dan menghentak pasir sampai pasirnya berterbangan dramatis. Siapa tahu kedua adegan itu dibuat di padang pasir ini.

Setelah puas jeprat-jepret padang pasir dari berbagai sisi (karena berasa sedang berada di negeri antah berantah), perjalanan berlanjut dengan menyusuri padang pasir yang menanjak berupa gundukan-gundukan, lalu menaiki ratusan anak tangga, hingga sampailah di puncak Gunung Bromo yang ada kawah-nya. Perjalanan mendaki gundukan pasir itu agak melelahkan. Rasanya setiap saya melangkah itu sia-sia. Kaki kanan melangkah, lalu setengah merosot. Kaki kiri melangkah, lalu setengah merosot. Begitu seterusnya...Oya selama berada di area padang pasir ini, baiknya memakai masker untuk menutupi mulut dan hidung karena pasirnya lumayan heboh berterbangan. Kalau nggak kuat mendaki atau kaki masih gempor saat turun-nya, bisa menunggang kuda yang banyak disewakan di sekitar situ. Destinasi terakhir adalah bukit Teletubbies yang terdiri dari bukit-bukit landai yang subur kehijauan, seperti di serial Teletubbies.

Buat saya, cukup ini yang pertama & terakhir aja deh ke Bromo. Heehee. Ternyata saya bukan tipe anak pecinta alam.

Nah keesokan harinya, saya memisahkan diri dari rombongan untuk melanjutkan perjalanan menuju Batu, tepatnya ke Jawa Timur Park (Jatim Park) yang katanya bagus itu. Jatim Park adalah sebuah area hiburan dengan menggabungkan konsep bermain dan belajar. Di dalamnya, terdapat berbagai wahana-wahan permainan seperti di Dufan dan sarana belajar tentang sejarah, alam, teknologi, dan budaya (seperti Taman Mini Indonesia Indah). Jatim Park terdiri dari Jatim Park 1, Jatim Park 2, Eco Green Park, Museum Satwa, Batu Secret Zoo (kebun binatang), dan Batu Night Spectacular. Secara keseluruhan, Jatim Park adalah tempat hiburan dan pendidikan yang sangat bagus dan sangat luas. Mulai dari konsep setiap lokasi yang matang dan tampilan visual yang kreatif, terjaganya kebersihan dan kerapihan, serta koleksi hewan di Batu Secret Zoo yang lengkap, serta semua hewan-hewan di sana tampak sangat sehat dan dirawat dengan sangat baik. Jatim Park diklaim sebagai tempat hiburan dan pendidikan bertaraf internasional, bener dan kerasa banget ;)





Pintu masuk Museum Satwa
Pemandangan Jatim Park 2