Memang tak banyak objek wisata yang bisa dikunjungi di kota
kecil ini. Wisata utama ya tentu saja ke keraton Solo, selebihnya wisata
kuliner dan nikmati saja kehidupan sehari-hari warga Solo. Kota Solo merupakan
kota yang sangat tenang, tidak hiruk-pikuk, tanpa kesemerawutan lalu lintas yang
berlebihan.
Di Solo, ke mana-mana terasa dekat dan mudah, tidak ada macet. Kalaupun
macet, hanya pada jam pergi dan pulang kantor, itu pun macetnya hanya sebentar. Tiga hari berlibur di Solo, saya sudah lumayan hafal
jalan-jalan utama di sana. Walaupun termasuk kota kecil, tapi komunitas anak
gaul kreatif dan tempat nongkrong gaul di pinggir jalan banyak ditemui di sana.
Secara keseluruhan, harga makanan atau jajanan di Solo sangat
murah, bahkan untuk jajanan di tempat nongkrong anak gaul (jika dibandingkan
dengan di Jakarta). Makanya selama tiga hari di sana, dengan jadwal wisata
kuliner yang padat, tidak membuat dompet saya seperti kerampokan haaahaa. Perut
kenyang (banget!), hati pun senang :D
HIK (Hidangan Istimewa Kampung) adalah sebutan untuk warung
angkringan di pinggir jalan yang banyak dikunjungi. Daya tarik utamanya ya
tentu saja karena harganya yang super terjangkau. Ada juga juga tempat
nongkrong asik di sana, namanya Tiga Tjeret dan Mom Milk (ada juga di Benton
Junction Lippo Karawaci).
Tiga Tjeret bisa dibilang sebagai café dengan rasa kaki lima. When 'wedangan' meets urban, begitu tagline-nya. Mengusung
konsep interior daur ulang, tempat ini terlihat kece dan kreatif. Ada tudung
lampu gantung yang terbuat dari botol plastik, kaki meja dari mesin jahit, dan
tembok-tembok yang penuh dengan mural warna-warni. Makanan di sini ya khas kaki
lima banget atau HIK. Ada nasi ikan teri dalam porsi mini yang dibungkus dengan
daun pisang, berbagai gorengan, roti dan pisang owol (bakar), serta minuman
semacam jahe, wedang, dan sebagainya. Sayangnya, menurut saya, rasa makanan di
sini kurang enak. Kadang-kadang gemes deh kalo nemu tempat makan kayak gini.
Tempatnya udah bagus, suasananya mendukung banget untuk makan banyak, ada music performance pula, tapi rasa
makanannya enggak enak. Ah jadi gatot deh -__-
Ada juga Mom Milk yang merupakan bisnis mahasiwi UNS Sebelas
Maret Solo. Mom Milk berlokasi di sebuah rumah tua berwarna putih dengan beberapa
bagian tembok penuh mural di bagian dalam bernuansa hitam, merah, dan putih. Nah
kalau di sini, tempatnya kece, rasa makanan dan minumannya juga enak. Sesuai dengan
namanya, menu andalan di sini ya tentu saja susu dengan rasa original atau rasa lainnya seperti green tea, coklat, pisang, kopi, vanilla, mocca, caramel, dan
lain-lain. Untuk susu ukuran regular harganya Rp 9.000 dan ukuran besar (king) harganya Rp 15.000. Menu makanan
yang disediakan di sini berupa makanan ringan seperti kentang goreng, pangsit
goreng mini, kroket, otak-otak, risoles, serta makanan berat seperti spaghetti, steak, paket sosis, dan sebagainya. Semuanya dengan harga yang
terjangkau! :D
Café Tiga
Tjeret
Jl.
Ronggowarsito no. 97, Ngarsopuro, Solo
@CaféTigaTjeret
Mom Milk Solo
Jl. Mawar No.
6 (Hook Jl. Arumdalu 1 & Jl. Mangkubumen Kulon), Surakarta, Solo
@MOMMILK_SOLO
|
Tiga Tjeret dengan payung bergelantungan |
|
Tiga Tjeret |
|
Tiga Tjeret |
|
Rumah tua putih Mom Milk |
|
Ini dia Mom Milk! |
|
Mom Milk |
|
Mom Milk |
|
Buku menu Mom Milk yang kece |
|
Menu makanan ringan Mom Milk |
|
Berbagai menu susu Mom Milk |
|
Green tea milk regular |
|
'Jele' silky pudding dari Solo di De Park Mal |